cinta, kata itu begitu terdengar sangat familiar. banyak kalangan makhluk hidup yang begitu memuji makna dari arti kata cinta itu sendiri, perasaan seperti apakah cinta itu? apakah begitu menyenangkan? mungkin, sama seperti apa yang sedang dirasakan peri Agustina saat ini. tersenyum cerah sepanjang hari, berdandan, dan memantulkan cahaya yang berkilauan dari balik sayapnya. apakah dia sedang jatuh cinta?
serbuk warna berkilauan bertaburan di atas kepalaku, aku mendongak ke atas dan mendapati seorang peri laki laki terlihat tersenyum takjub dengan pipi yang sedikit memerah.
"apakah dia sedang gugup?" gumam ku, peri laki laki itu terbang mendekati peri Agustina dan menyapanya dengan kilauan warna yang sedikit memancar di balik punggungnya. peri Agustina tersenyum manis dan terlihat membalas sapaan singkat itu, mereka terduduk dan terlihat mulai saling berbincang satu sama lain. apakah mereka sedang saling jatuh cinta?
"hei, mereka terlihat begitu lucu, ya, haha" ucap peri Ryah, dengan tangan yang menyenggol lengan ku lebih dulu
"kau benar, Ryah. pantas akhir akhir ini dia selalu terlihat bahagia ternyata itu toh penyebabnya" ujar peri Milla yang di balas anggukan mantap oleh semua peri yang ada di sini. jujur aku agak bingung juga sebenarnya, apakah itu artinya antara peri Agustina dan peri Ahdid memiliki suatu hubungan yang tak ku ketahui? aku menoleh ke arah Chesya yang berada di samping kananku, seolah mengerti ia pun tersenyum dan mengangguk.
"itulah maksud ku, Lyra" bisik nya tepat di telingaku. ya, sebelumnya Chesya pernah memberitahu ku bahwa peri Agustina sedang dalam masa mekar, aku tak begitu mengerti tapi yang ku tahu sesuatu yang selalu identik dengan mekar ya bunga, namun bukankah masa mekar hanya ada pada musim semi? lalu kenapa peri Agustina berada dalam masa mekar sedangkan sekarang masih dalam musim panas yang cerah dan beberapa hujan yang terkadang datang menyapa?.
hal ini membuat ku semakin mengerti akan hal ini. jatuh cinta, ya, jatuh cinta. peri Agustina sedang jatuh cinta pada peri Ahdid begitu pun sebaliknya. sedikit merasa kecewa, karena Agustina hanya memberitahu perasaannya pada Chesya sedangkan aku tak di beritahu, sungguh teman yang jahat. "hei, haruskah kita pergi dari sini dan meninggalkan mereka berdua?" usul peri Diyah
"terserah, tapi aku sedang malas terbang. pemandangan di sini cukup indah" ucap peri Santika, dan disetujui dengan anggukan beberapa peri lainnya seperti peri Aldio, peri Iqbal, dan peri lainnya
"hm.. aku juga" timpal Ryah membenarkan ucapan peri Chesya. begitu pun denganku dan mungkin beberapa peri yang lainnya. jujur, sebenarnya aku tak terlalu suka duduk di dekat orang yang berpacaran, bukan bermaksud iri namun entah kenapa ada rasa tidak enak saat aku berdekatan dengan mereka, takut mengganggu, takut merusak suasana atau apalah yang jelas hal itu membuat ku merasa takut, aneh bukan? namun aku tak punya pilihan lain selain ikut bergabung dan duduk sembari menikmati pemandangan dari dalam kelas peri dengan para sahabat sahabat peri ku. mendadak aku teringat akan sesuatu, aku ingat saat peri Agustina menangis dan hampir terlena dalam rasa sakitnya, disakiti oleh orang yang ia sukai sejak kejadian menyakitkan itu terjadi padanya. butuh berhari hari bahkan berbulan bulan untuk membantunya sembuh dari luka rasa sakit yang dia sebut dengan kata 'patah hati'. aku tak ingin ia kembali terpuruk akan rasa sakit hatinya lagi, bagaimana kalau peri Ahdid hanya mempermainkan nya lalu meninggalkan peri Agustina dengan memberi rasa sakit yang teramat dalam? bukankah itu sangat kejam? aku tak ingin melihatnya tersakiti lagi karena jika hati peri yang tersakiti tak dapat lagi diobati peri itu akan tertidur, menua dan kemudian pergi selamanya bersama angin yang akan membawanya tak tentu arah. membuat ku berkali kali merasa aku takut
"Ahdid adalah temanku, sahabatku sejak aku kecil. aku yakin ia akan menjaga hati Agustina dengan sebaik baiknya, dia bukanlah tipe orang yang suka mempermainkan hati peri wanita tak seperti mantan peri Agustina yang dulu" terang peri Chesya padaku dengan suara yang dibuatnya sekecil mungkin, padahal jika ia mengatakan dengan volume normal pun peri yang lain tidak akan dapat mendengarnya karena terhalang oleh suara ribut mereka sendiri.
"jadi tak usah khawatir, oke?" lanjutnya dengan senyuman manis andalannya, angin hangat berhembus melalui beberapa ventilasi di ruang ini. aku pun tersenyum, ya, kurasa aku akan mencoba mempercayai peri Ahdid untuk saat ini.
meski begitu, namun entah mengapa aku masih merasa takut akan kata familiar itu.
'cinta', peri Agustina pernah nyaris terlena akan rasa sakit yang ia rasakan di hatinya, perasaan sakit yang membuatnya begitu menderita. terjebak dalam skenario cinta yang pada akhirnya membuatnya tersadar bahwa kisah cintanya begitu terdengar menyedihkan, aku ingat saat ia datang padaku, memeluk ku dengan segenap air mata yang tertumpah kan dari sudut sudut matanya, tubuhnya bergetar dan warna kilauan cahaya peri di sayapnya seakan terlihat redup, sangat sakit, pasti. kegagalan cinta mengenal kan nya dengan kata 'rasa takut', membuatnya tak lagi percaya akan keajaiban warna. hingga akhirnya, setidaknya saat ini ia kembali mendapatkan hatinya yang dulu pernah terpecahkan dan terbuang, mengenal cinta yang sempat hilang dari warnanya dan Ahdid datang dengan segenap rasanya memberikan hatinya pada peri Agustina, dan kuharap ia akan selalu seperti itu selamanya.
---------------------------------angin malam terasa dingin menyentuh kulitku, berhembus melayang layang kan rambut hitam ku yang tergerai bebas, bintang di langit nan jauh itu bersinar terang namun akan segera tertutupi oleh awan hitam lebat yang datang dari arah utara, aku mencium bau air dan kurasa sebentar lagi akan turun hujan. aku menggerakkan sayap sayapku dan terbang menuju laut, mencoba memberi ketenangan.
aku mulai takut. aku selalu melihat perubahan batin para peri saat mereka jatuh cinta, sebuah perasaan yang menipiskan keabadian mimpi dalam dirinya, membuat sebagian dari mereka berubah hanya karena perasaan cinta, membuat ku takut. aku tak ingin jatuh cinta, aku... tetap ingin menggapai mimpiku untuk dapat terbang ke
BYURR!.....